Pesisir Barat, Potensinasional.id — Pembangunan rehabilitasi perpustakaan SDN 42 Krui yang terletak di Pemangku Way Laga, Pekon Mon, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat, menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Proyek senilai Rp106.777.955,00 yang dikerjakan oleh CV Pesisir Jaya Abadi dengan masa pengerjaan 60 hari kalender itu diduga dikerjakan asal-asalan.
Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi atap yang dipasang miring serta kayu lama yang tidak diganti, meskipun sudah tidak layak pakai. Hal ini memicu kecurigaan banyak pihak, termasuk para penggiat sosial kontrol dan masyarakat setempat, yang menduga adanya upaya mencari keuntungan berlebih dengan mengurangi kualitas pekerjaan.
Wahyu, kepala tukang proyek tersebut, saat dikonfirmasi terkait penggunaan kayu yang seharusnya diganti, mengaku hanya menjalankan perintah. “Saya cuma kerja sesuai perintah Arif,” ujarnya singkat.
Menanggapi hal ini, masyarakat mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Barat segera turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan pembenahan. Jika ditemukan kejanggalan, mereka berharap dinas tidak segan mengambil tindakan tegas terhadap pihak pelaksana.
Selain itu, kondisi gedung SDN 42 Krui secara keseluruhan juga sangat memprihatinkan. Banyak bagian kayu yang sudah dimakan bubuk, sehingga membuat proses belajar-mengajar tidak nyaman. Ironisnya, sekolah tersebut bahkan tidak memiliki fasilitas WC, sehingga siswa terpaksa buang air di sungai yang berjarak sekitar 50 meter dari sekolah. Para wali murid pun berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah untuk segera merehabilitasi gedung sekolah demi kenyamanan dan keselamatan anak-anak mereka saat belajar.
(Z. Abidin)