Lampung Barat, Potensinasional.id – Dunia pencak silat di Lampung Barat tercoreng. Seorang pelatih berinisial WD (45) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap belasan siswi berusia 12–17 tahun dengan dalih latihan tambahan pernafasan dan penebalan tubuh, Selasa (30/9/2025).
Kasus ini terungkap setelah FA (37), orang tua salah satu korban, mencurigai perubahan sikap anaknya ZA (16) yang menjadi pendiam setelah latihan. Setelah didesak, korban mengaku pelatih kerap meraba perut hingga bagian dada dengan alasan latihan pernafasan.
Pengakuan ZA membuka fakta lain: ternyata bukan hanya dirinya yang menjadi korban, melainkan belasan siswi lain. Meski kejadian berlangsung sejak 2024, para korban baru berani bercerita setelah menanyakan kepada pelatih lain dan mengetahui metode tersebut tidak pernah ada dalam pencak silat.
Para orang tua korban telah melaporkan kasus ini ke Unit PPA Polres Lampung Barat dengan membawa bukti berupa pengakuan dan pernyataan korban. Namun hingga kini, mereka mengaku belum mendapatkan perkembangan penanganan kasus.
Bahkan, dalam sebuah rekaman video yang beredar, WD terlihat mengakui perbuatannya dan membacakan surat pernyataan di hadapan orang tua serta keluarga korban.
Aktivis Wahdi Syarif dari Gerakan Masyarakat Anti Kekerasan Seksual (GERMASI) mengecam keras dugaan pelecehan ini.
“Seorang pelatih seharusnya menjaga siswanya, bukan justru merusak masa depan mereka. Korban sudah banyak, pelaku pun sudah mengaku. Tidak ada alasan bagi aparat untuk menunda penindakan,” tegas Wahdi.
Ia mendesak Polres Lampung Barat segera menangkap pelaku agar korban memperoleh keadilan.
“Anak-anak ini rata-rata masih sekolah, masa depan mereka jangan dibiarkan hancur. Kami bersama tim advokasi siap mengawal kasus ini hingga tuntas,” tambahnya.
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi dunia pencak silat di Lampung Barat. Para orang tua korban berharap aparat penegak hukum bergerak cepat sebelum pelaku kembali mengulangi perbuatannya. (Wahdi)