Bupati Dedi Irawan Hadiri Ngejalang Fest, Program Aktivasi Sepuluh Desa Budaya Nasional 

Pesisir Barat, Potensinasional.id — Bupati Pesisir Barat (Pesibar) Dedi Irawan menghadiri kegiatan Program Aktivasi Sepuluh Desa Budaya Nasional bertajuk “Ngejalang Fest”, yang digelar di Lamban Gedung Sai Batin Marga Tenumbang, Pekon Negeri Ratu Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan, Senin (1/12/2025).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Balai Pelestarian Wilayah 7 (Bengkulu–Lampung) Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Iskandar Mulia Siregar, Pamong Budaya Ahli Muda Direktorat Bina SDM Lembaga dan Pranata Kebudayaan Irwan Riyadi, serta Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kemenbud Rois Leonardo Arois.

Selain itu, hadir pula Wakil Ketua II DPRD Pesibar Muhammad Amin Basri, Ketua TP-PKK Pesibar Dian Hardiyanti Dedi, Sai Batin Marga Tenumbang Merah Gunawan, sejumlah kepala OPD, camat, hingga peratin se-Kecamatan Pesisir Selatan.

Desa Budaya Bumi Lebu Masuk Program Nasional: Dalam sambutannya, Bupati Dedi Irawan menyampaikan apresiasi atas penetapan Desa Budaya Bumi Lebu sebagai salah satu dari sepuluh desa penerima Program Aktivasi Desa Pemajuan Kebudayaan tingkat Nasional Tahun 2025.

Menurutnya, penetapan tersebut merupakan kehormatan sekaligus tanggung jawab bersama untuk menjaga martabat budaya daerah.

“Budaya adalah jangkar identitas kita. Ditengah derasnya arus globalisasi, kearifan lokal harus tetap hidup dan diwariskan,” ujar Bupati.

Bupati menegaskan bahwa Pesibar merupakan wilayah dengan kekayaan tradisi, mulai dari seni tari, sastra lisan, adat istiadat hingga falsafah masyarakatSai Batin yang menjunjung tinggi nilai kesederhanaan, kejujuran dan kebersamaan. 

Bupati menegaskan bahwa Pemkab Pesibar berkomitmen menjadikan Pekon Negeri Ratu Tenumbang sebagai desa budaya aktif sekaligus ikon pembelajaran budaya di Provinsi Lampung.

“Desa budaya bukan hanya ruang pelestarian tradisi, tetapi wadah kreativitas, ekonomi kreatif, dan pembentukan karakter bangsa,” tegasnya.

Melalui festival ini, Bupati berharap identitas budaya masyarakat tetap kokoh ditengah perubahan zaman.

Bupati menjelaskan, Ngejalang Fest dirancang sebagai ruang kolaborasi budaya dengan berbagai rangkaian kegiatan, seperti:

  • Bazar kuliner tradisional
  • Museum ruang tamu
  • Lomba permainan tradisional
  • Himpun adat
  • Ngumbai Atakh
  • Sarasehan budaya
  • Pentas seni tradisi Pesibar
  • Kelasa Muloh Tungga

Ia menilai festival ini tidak hanya merayakan seni dan adat, tetapi juga membuka peluang peningkatan ekonomi masyarakat melalui UMKM dan kerajinan lokal.

Kepala Balai Pelestarian Wilayah 7 Kemenbud, Iskandar Mulia Siregar, menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Kegiatan budaya seperti ini berpotensi menjadi daya tarik wisata baru di Pesibar dan mendorong perputaran ekonomi lokal,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Sai Batin Marga Tenumbang Merah Gunawan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas penetapan desa budaya.

“Ini menjadi energi baru bagi masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan tradisi leluhur,” ujarnya.


Dengan terselenggaranya Ngejalang Fest, pemerintah daerah berharap warisan budaya Pesibar tidak hanya terus hidup, tetapi juga mampu memberikan dampak sosial, edukatif, dan ekonomi bagi masyarakat.


📝 Reporter: Z. Abidin