Dua Pelajar Jadi Korban Pembacokan, Polsek Punggur Intensifkan Pembinaan Karakter Pelajar

Lampung Tengah, Potensinasional.id– Pasca terjadinya aksi penganiayaan dua pelajar di Jalan Raya Kampung Totokaton pada Minggu (7/12/25) dini hari, jajaran Polsek dengan dipimpin langsung oleh Kapolsek, AKP Putu Hartha Jaya Utama meningkatkan kegiatan pembinaan dan penyuluhan kepada pelajar sebagai langkah pencegahan kenakalan remaja dan tindak kekerasan di kemudian hari.

Diketahui, dalam kejadian tersebut dua pelajar masing-masing AP (16) dan AN (15) menjadi korban pembacokan oleh dua pelaku remaja.

Korban mengalami luka serius di kepala, wajah, dan punggung, sebelum akhirnya ditolong warga setempat dan dilarikan ke RS Ahmad Yani Kota Metro untuk mendapatkan perawatan.

Bergerak cepat, Tekab 308 Presisi Polsek Punggur berhasil mengamankan dua pelaku berinisial FA (16) dan MM (16) pada hari yang sama. Barang bukti berupa satu bilah celurit, satu unit sepeda motor Beat, serta jaket milik korban turut disita untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Sebagai bentuk respons dan upaya preventif, Kapolsek Punggur bersama Kanit Binmas Aiptu Deddy Sukawati pada Senin pagi (8/12/25) mengunjungi beberapa sekolah, salah satunya SMK Karya Wiyata Kecamatan Punggur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan karakter pelajar melalui penyuluhan Kamtibmas.

Dalam arahannya, Kapolsek menekankan agar para siswa menjauhi segala bentuk kelompok atau komunitas yang berpotensi mengarah pada pelanggaran hukum, termasuk aksi geng motor dan kegiatan negatif yang dapat berujung pada tindak pidana seperti kasus penganiayaan yang baru saja terjadi.

Melalui penyuluhan tersebut, Kapolsek menyampaikan pesan-pesan penting, antara lain:

• Membangun kesadaran hukum sejak dini, bahwa setiap perbuatan memiliki konsekuensi. Kapolsek menegaskan bahwa tindakan kekerasan, membawa senjata tajam, hingga terlibat geng motor bukan hanya melanggar aturan sekolah, tetapi juga dapat berujung pada proses hukum yang berpengaruh besar terhadap masa depan pelajar.

• Mencegah munculnya kelompok-kelompok remaja yang mengarah pada tindakan kriminal, seperti aksi balap liar, penganiayaan, tawuran, maupun perbuatan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

• Menumbuhkan sikap tanggung jawab, kedisiplinan, dan kepedulian sebagai generasi muda yang diharapkan menjadi pelopor terciptanya lingkungan sekolah serta masyarakat yang aman dan kondusif. Pelajar diimbau agar lebih bijak dalam memilih teman bergaul dan mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.

• Mendorong pihak sekolah dan orang tua untuk bekerja sama dalam melakukan pengawasan terhadap perilaku dan pergaulan anak.

AKP Putu juga menegaskan bahwa pembinaan serupa akan terus digencarkan secara berkelanjutan.

Hal ini merupakan wujud komitmen Polri untuk hadir di tengah masyarakat, khususnya lingkungan pendidikan, guna mencegah terulangnya kekerasan antar pelajar maupun bentuk kenakalan remaja lainnya. (Humas LT)