Potensi Nasional — Baru-baru ini tepatnya beberapa personil pengurus Kelompok Bimbingan Haji dan Umroh (KBIHU) Ahmad Dahlan Kabupaten Pringsewu melakukan koordinasi dan konsultasi secara langsung kepada Kanwil Kementrian Agama Provinsi Lampung yang diterima langsung oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) H. Ansori. Rabu, 13 November 2024
Perwakilan KBIHU dipimpin oleh ketua umum Drs. H. Ator Riyadi, M.M. didampingi oleh H. Giyoek Sutanto (Sekretaris), H. Nuril Firdaus (Bendahara) dan Dr. H. Muhtasor, S.Pd., M.M. (Pembimbing Manasik).
Pertemuan diawali dengan penyampaian laporan kegiatan KBIHU A. Dahlan satu tahun yang lalu, kemudian program dan rencana bimbingan manasik calon haji tahun 2025.
Untuk diketahui bahwa KBIHU Ahmad Dahlan Kabupaten Pringsewu berdasarkan Akreditasi yang dilakukan oleh Kementrian Agama mendapatkan nilai A. Apresiasi diberikan pemerintah salah satunya ketertiban administrasi dan pelayanan yang terorganisir dengan baik kepada calon jamaah haji hingga adanya pembinaan pasca haji.
Dalam pertemuan tersebut Kabid PHU Kanwil Kemenag Lampung memberikan penjelasan seputar kebijakan penyelenggaraan haji di tahun 2025 dengan harapan Kelompok Bimbingan Haji dan Umroh (KBIHU) Ahmad Dahlan Kabupaten Pringsewu dapat menyampaikan kepada seluruh jamaahnya dengan jelas.
Beberapa point penting yang dapat dalam pertemuan tersebut diantaranya:
1. Supaya segera cek kesehatan jamaah secara mandiri sebagai deteksi dini/awal sehingga jika diketahui memiliki penyakit masih ada waktu utk penyembuhan
2. Kebijakan Murur masih akan dilaksanakan di tahun 2025. Gambarannya kebijakan jamaah tetap di bus bagi lansia/sakit. Kondisi fisik muda dan sehat diharapkan masih dapat melaksanakan mabit di Muzdalifah.
3. Tanadzul juga potensi masih akan dilaksanakan, sembari menunggu hasil kebijakan terkait dengan makan di hotel yang juga menjadi kajian kementrian Agama.
4. Terkait pelaksanaan DAM supaya hati-hati dengan harga termasuk RPHnya. Perlu kejelasan sampai benar-benar sah.secara syar’i.
5. Kasus Badal Haji masih menjadi persoalan yang perlu ditindaklanjuti dengan baik, agar tidak disalahgunakan oleh oknum tertentu.
Mengenai masalah Badan haji yang sudah terbentuk di pusat, semua masih menunggu kebijakan dari pusat.
Diakhir sesi pertemuan dengan pengurus KBIHU Ahmad Dahlan, kabid PHU menyatakan akan hadir di kegiatan manasik untuk bertemu langsung dengan jamaah dan yakin bahwa KBIHU telah berkontribusi besar mampu mencetak jamaah haji yang mandiri, tidak ketergantungan dengan pembimbing atau muthowif di Arab Saudi.
Inilah sesungguhnya yang diharapkan oleh pemerintah bahwa jamaah haji harus benar-benar bisa menjadi jamaah haji yang mandiri dengan bekal pengetahuan yang diberikan KBIHU.
Suasana pertemuan terlaksana dengan sangat baik, cair, santai tetapi banyak hal penting didiskusikan di forum tersebut diselingi dengan saling senyum dan tawa bahagia membangun keakraban, Seperti disampaikan Dr. H. Muhtasor, S.Pd., M.M. (Pembimbing Manasik).
(BP).