Pesisir Barat, Potensinasional.id – Lembaga Independen Pemantauan Anggaran Negara (LIPAN) Kabupaten Pesisir Barat menyoroti dugaan penyimpangan penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah Bengkunat, Ngambur, dan Pesisir Selatan.
Ketua LSM LIPAN, Mayasir, mengungkapkan kepada awak media pada Senin (30/07/2025) bahwa pihaknya menemukan beberapa indikasi kuat terjadinya praktik fiktif dalam laporan pertanggungjawaban penggunaan Dana BOS tahun anggaran 2024.
“Ada beberapa item yang kami duga fiktif, seperti pembelian buku perpustakaan, anggaran kegiatan siswa, hingga laporan penggunaan dana yang nilainya antara lima hingga enam juta rupiah,” ungkap Mayasir.
Menurutnya, berdasarkan laporan SPJ yang telah diunggah ke pusat dan dibandingkan dengan data lapangan, hampir semua sekolah menampilkan pola pelaporan yang seragam. Hal ini menimbulkan kecurigaan adanya manipulasi data secara sistematis.
“Dari data yang kami bawa dan setelah dicek langsung ke sekolah-sekolah, kami menduga sekitar 98 persen penggunaan dana hanya fiktif di atas kertas, sementara realisasinya di lapangan sangat minim, tidak sampai dua persen,” jelasnya.
Mayasir mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk segera turun tangan dan melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan Dana BOS di Kabupaten Pesisir Barat. Ia juga menyebut bahwa temuan ini perlu menjadi perhatian serius karena menyangkut transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana pendidikan.
Tim media yang turut mendalami informasi ini langsung melakukan penelusuran ke salah satu SDN di wilayah Bengkunat. Namun, saat hendak meminta keterangan lebih lanjut, kepala sekolah yang bersangkutan tidak berada di tempat. Salah satu guru menyebutkan bahwa kepala sekolah sedang menjalani dinas luar.
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum dapat dikonfirmasi. Tim media akan terus menelusuri dan menggali informasi guna menghadirkan pemberitaan yang akurat dan berimbang.
(Z.Abidin)
