Meriah! Masyarakat Ramaikan Nanyuh Adat Saibatin Marga Ngambur di Acara Pernikahan Gusdian Sapta Ningrat, S.H.

Pesisir Barat, Potensinasional.id – Tradisi dan budaya adat Lampung kembali ditunjukkan dalam kemeriahan acara Nanyuh Adat Saibatin Marga Ngambur yang digelar pada Rabu, 23 Juli 2025. Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru Pesisir Barat memadati lokasi acara yang berlangsung di kediaman Saibatin Marga Ngambur, Pun A. Rianda Farsiansyah, dalam rangkaian resepsi pernikahan anak pertamanya, Gusdian Sapta Ningrat, S.H., dengan Liya, S.H.

Dalam prosesi adat tersebut, kedua mempelai resmi diberikan gelar kehormatan adat. Gusdian Sapta Ningrat, S.H. dianugerahi gelar Dalam Pelindung Marga, sementara sang istri, Liya, S.H., putri dari Pirlana asal Tabak Biha, Kecamatan Pesisir Selatan, dianugerahi gelar Ratu Indaman Marga.

Acara puncak berlangsung meriah pada malam hari dengan suguhan adat istiadat khas Lampung, seperti Manjau Mipis, Tari Nyambai, Bediker, dan Harak-Harakan. Seluruh rangkaian acara digelar di lingkungan Saibatin Marga Ngambur, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Tampak hadir dalam acara ini Bupati Pesisir Barat Dedi Irawan dan Wakil Bupati Irawan Topani, serta 16 Saibatin se-Kabupaten Pesisir Barat, 12 suku adat Ngambur, dan 9 peratin dari Kecamatan Ngambur. Kehadiran para tokoh ini menjadi bentuk nyata dukungan dan penghormatan terhadap pelestarian adat budaya warisan leluhur.

Dalam sambutannya, Pun A. Rianda Farsiansyah selaku tuan rumah menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran para tamu undangan.

“Kami sekeluarga besar mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Dedi Irawan, Wakil Bupati Irawan Topani, serta seluruh tamu undangan yang telah berkenan hadir dalam acara resepsi pernikahan anak kami. Kami juga mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyambutan atau tutur sapa yang kurang berkenan. Semoga adat istiadat ini terus kita jaga dan wariskan untuk generasi anak-cucu kita,” ujar Pun A. Rianda Farsiansyah.

Rangkaian kegiatan adat ini tidak hanya mempererat silaturahmi antarwarga dan tokoh adat, namun juga menjadi pengingat pentingnya pelestarian budaya di tengah kemajuan zaman.

(Z. Abidin)