Pringsewu, Potensinasional.id – Pekon Lugusari menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan keharmonisan sosial melalui penerapan program 3 Pilar yang melibatkan pemerintah pekon, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa. Kolaborasi ini melahirkan berbagai inovasi pelayanan publik berbasis kebutuhan warga.
Sejumlah program unggulan yang dijalankan, antara lain:
- Ronda malam berbasis dusun sebagai langkah preventif terhadap tindak kejahatan.
- Patroli rutin pada hari besar keagamaan dan akhir pekan untuk menjaga ketertiban umum.
- Pendampingan bagi warga dengan gangguan kejiwaan, memastikan mereka tetap terpantau dan tidak membahayakan lingkungan sekitar.
- Sosialisasi antinarkoba dan edukasi kenakalan remaja ke sekolah, kelompok pemuda, hingga majelis taklim.
- Mediasi sengketa sosial, mulai dari urusan tanah hingga konflik rumah tangga.
- Gotong royong membersihkan lingkungan, termasuk jalan pekon dan fasilitas ibadah.
- Pengawasan penyaluran bantuan sosial demi menjamin akurasi dan transparansi.
- Pos pengaduan masyarakat yang aktif menerima laporan warga dan menindaklanjutinya secara langsung.
Seluruh kegiatan tidak hanya didokumentasikan secara narasi, tetapi juga diperkuat dengan bukti foto, rekapan pemetaan potensi konflik, dan testimoni warga yang merasakan langsung manfaat kehadiran program 3 Pilar.
“Kolaborasi semacam ini adalah jembatan antara kekuatan negara dan kebutuhan warga. Dan Lugusari sudah membuktikan bahwa itu bisa berjalan,” ungkap Brigadir Yori saat ditemui di balai pekon.
Keberhasilan Pekon Lugusari dalam membangun sinergi ini tidak hanya menjadi prestasi lokal, tetapi juga contoh model kolaboratif yang layak direplikasi desa lain. Pendekatan pembangunan berbasis komunitas ini terbukti mampu meningkatkan kohesi sosial sekaligus efektivitas pelayanan publik.
“Kami tidak sedang membangun kemenangan, tetapi membangun kepercayaan. Dan itu harus terus kami jaga,” tegas Adi Sutrisno, Kepala Pekon Lugusari.
Dengan capaian ini, Pekon Lugusari menyematkan diri sebagai representasi desa yang bukan hanya aktif secara administratif, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan sosial. (Deni)