Proyek Drainase Dana Desa di Kampung Banjar Sari Diduga Asal Jadi, Warga Pertanyakan Kualitas

Way Kanan, Potensinasional.id – Senin, 12 Mei 2025 — Proyek pembangunan drainase sepanjang 342 meter yang berlokasi di Dusun 1, Kampung Banjar Sari, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, menuai sorotan tajam dari warga. Proyek yang bersumber dari Dana Desa tersebut diduga dikerjakan tanpa memperhatikan standar teknis yang memadai.

Pantauan langsung tim media di lapangan menemukan sejumlah kejanggalan. Pemasangan batu pada saluran drainase terlihat dilakukan tanpa menggunakan adukan semen pada bagian dasar. Batu-batu hanya disusun secara seadanya, menyebabkan banyaknya rongga terbuka yang berpotensi mengurangi kekuatan serta ketahanan bangunan.

Selain itu, bentuk saluran hanya menyerupai huruf U, padahal sesuai perencanaan dan praktik konstruksi yang tepat, bentuk ideal seharusnya menyerupai huruf V guna memaksimalkan aliran air.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyampaikan keraguannya terhadap mutu pengerjaan proyek tersebut.
“Yakin, Pak. Pekerjaan itu nggak bakal awet atau tahan lama,” ujarnya singkat saat ditemui di lokasi.

Kondisi ini memunculkan pertanyaan publik terkait sejauh mana pengawasan dilakukan oleh pihak pelaksana dan aparat desa yang bertanggung jawab. Warga juga mempertanyakan transparansi serta kesesuaian volume fisik di lapangan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah disusun.

Masyarakat berharap pihak Inspektorat Kabupaten Way Kanan atau dinas teknis terkait segera turun tangan untuk melakukan verifikasi terhadap kualitas dan kuantitas proyek di lapangan.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Kampung Banjar Sari mewakili Kepala Kampung memberikan tanggapan.
“Waalaikumsalam, maaf baru buka HP. Pesan dari sampean sudah saya sampaikan ke Pak Kepala Kampung. Terkait temuan itu, beliau kemarin sudah melihat langsung ke lokasi. Karena bangunan tersebut sudah diserahkan ke lingkungan, artinya memang masyarakat sekitar yang mengerjakan. Kalau soal publikasi, sebenarnya bisa, tapi tahun ini dana publikasi hanya Rp10 juta dan sudah habis untuk media lain. Insyaallah tahun depan akan kami usahakan kembali, sebaiknya di awal tahun,” ujarnya melalui pesan singkat.

Warga menegaskan, sebagai proyek yang dibiayai dari uang rakyat, pelaksanaan pembangunan harus dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang.

(Laporan: Supriadi)