Ulang Tahun ke-68 M. Alzier Dianis Thabranie, “Sang Putra Fajar” yang Dikenang Sebagai Pejuang Pemekaran Pesawaran

Pesawaran, Potensinasional.id – Di hari ulang tahunnya yang ke-68, tokoh Lampung M. Alzier Dianis Thabranie mendapat ucapan selamat dan doa dari berbagai kalangan — mulai dari tokoh adat, tokoh masyarakat, hingga para pemuda.

Ungkapan selamat dan apresiasi atas kiprah Alzier ramai dibagikan melalui berbagai grup Forum Group Discussion (FGD) dan media sosial. Pesan-pesan itu berisi doa, penghormatan, dan kenangan atas perjuangan panjang Alzier dalam membangun daerah, khususnya dalam memperjuangkan pemekaran Kabupaten Pesawaran.

Pejuang Pemekaran dan “Sang Putra Fajar”

Sosok yang dikenal dengan gelar adat “Sang Putra Fajar” ini merupakan figur sentral dalam sejarah berdirinya Kabupaten Pesawaran. Sebagai Ketua Umum Panitia Persiapan Pemekaran Kabupaten Pesawaran (PPPKP), Alzier menjadi penggerak utama yang memperjuangkan lahirnya Bumi Andan Jejama dari Kabupaten Lampung Selatan.

Julukan “Sang Putra Fajar” sendiri bukan sembarang gelar. Gelar kehormatan tersebut diberikan langsung oleh para Punyimbang Adat se-Makhga Way Lima — yang meliputi tiga kabupaten: Pesawaran, Pringsewu, dan Tanggamus — sebagai bentuk penghargaan atas ketokohan dan jasa besar Alzier dalam menginspirasi masyarakat Lampung.

Salah satu Punyimbang Adat Lampung Saibatin Lamban Balak Matakh Agung Akan Risodar Gelar Pengumbakhan menuturkan bahwa gelar itu lahir dari hasil musyawarah lebih dari seratus tokoh adat pada tahun 2004, tak lama setelah DPR menetapkan Alzier sebagai gubernur terpilih meski tak sempat dilantik.

“Saat itu kami para tokoh adat berkumpul dan sepakat memberi julukan Sang Putra Fajar kepada Bung Alzier. Beliau pantas mendapat penghormatan itu karena perannya besar dalam memperjuangkan kemajuan Lampung,” ujar Akan Risodar.

Menurutnya, kiprah Alzier diakui tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga di tingkat nasional.

“Alzier adalah tokoh Lampung yang inspiratif. Buktinya, beliau pernah terpilih menjadi Gubernur Lampung. Sosoknya tegas, visioner, dan sangat peduli terhadap kemajuan daerah,” tambahnya.

Dikenang dan Dihormati Berbagai Kalangan

Doa dan ucapan selamat juga datang dari berbagai kalangan muda dan masyarakat Pesawaran.
Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Pesawaran, Murni, menyebut Alzier sebagai sosok panutan yang layak diteladani oleh generasi muda.

“Atas nama pribadi dan keluarga besar Pemuda Pancasila Kabupaten Pesawaran, saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-68 kepada Bapak H. M. Alzier Dianis Thabranie. Beliau bukan hanya tokoh besar Lampung, tetapi juga inspirasi bagi kami para pemuda dalam meneladani semangat perjuangan dan keteguhannya,” ujarnya.

Sementara itu, Dalom Indra, tokoh masyarakat Pesawaran, turut menyampaikan apresiasi dan doa terbaik bagi sosok yang disebutnya sebagai Bapak Pemekaran Pesawaran.

“Kami masyarakat Pesawaran sangat menghargai jasa dan perjuangan beliau. Tanpa semangat dan keberanian M. Alzier Dianis Thabranie, mungkin Pesawaran tidak akan secepat ini berdiri dan berkembang. Semoga beliau selalu sehat, panjang umur, dan terus menjadi panutan bagi masyarakat Lampung,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Ahmad Dahro, tokoh adat Kabupaten Pesawaran, yang menilai Alzier sebagai penjaga marwah adat Lampung.

“Bagi kami para tokoh adat, beliau bukan hanya pejuang pemekaran, tapi juga penjaga nilai-nilai kearifan lokal. Dalam setiap langkah perjuangannya, beliau selalu menempatkan adat dan budaya sebagai landasan utama. Semoga di usia ke-68 tahun ini, beliau terus diberi kekuatan untuk menjadi penerang bagi generasi penerus,” katanya.

Sosok yang Tetap Dikenang

Kini, di usia ke-68 tahun, doa dan penghormatan terus mengalir kepada M. Alzier Dianis Thabranie.
Bagi masyarakat Lampung, khususnya Kabupaten Pesawaran, nama “Sang Putra Fajar” akan selalu dikenang sebagai simbol keteladanan, keberanian, dan pengabdian bagi tanah kelahirannya. (Din)